ANALISIS KESIAPAN GEREJA KRISTEN PROTESTAN MELAKUKAN IBADAH DARING SELAMA PANDEMI COVID-19 MENGGUNAKAN METODE INFERENSI TSUKAMOTO
DOI:
https://doi.org/10.52159/realtech.v16i2.63Keywords:
Analisis, Gereja, Ibadah Daring, Tsukamoto, Covid-19Abstract
Pandemi Covid-19 telah banyak mengubah tatanan kehidupan manusia dalam segala hal salah satunya adalah cara beribadah khususnya bagi umat yang beragama Kristen. Jika selama ini ibadah biasanya dilakukan dalam gereja, maka untuk mendukung pemerintah dalam upaya memutus penyebaran Covid-19 dengan melakukan social distancing, ketua umum Persekutuan Gereja-Gereja di Indonesia (PGI) meminta para pemimpin agama mengembangkan peribadahan dalam bentuk lain menggunakan bantuan teknologi. Penelitian ini bertujuan untuk melihat sejauh mana kesiapan gereja-gereja Kristen Protestan yang berada dibawah naungan PGI menanggapi himbauan ketua umum untuk melakukan ibadah daring. Untuk melakukan analisis kesiapan gereja-geraja, data dikumpulkan menggunakan metode observasi langsung maupun tidak langsung melalui channel Youtube resmi gereja-gereja protestan yang berada di wilayah Manado, Bali, dan Pulau Jawa. Metode penarikan kesimpulan digunakan inferensi Tsukamoto karena luaran dari inferensi hanya ada dua yaitu siap dan kurang siap. Inferensi Tsukamoto diimplementasikan pada aplikasi yang dibangun menggunakan Bahasa Pemrograman MATLAB 2016b. Hasil analisis diperoleh gereja-gereja protestan di Manado 14,6% yang siap melakukan ibadah daring, Bali sebesar 43,4%, dan Pulau Jawa sebesar 67,5%. Angka tersebut diperoleh berdasarkan channel Youtube resmi gereja, variasi ibadah yang dilaksanakan secara daring, dan video yang diunggah ataupun siaran ibadah melalui live streaming selama periode 22 Maret 2020-25 Oktober 2020.